Selasa, 09 Oktober 2012

Melewati Masa Krisis Indentitas

          Banyak banget remaja yang kurang kenal sama dirinya sendiri. Khususnya pas mulai masuk masa purbertas. Purbertas adalah masa ketika seseorang  anak mengalami perubahan fisik, psikis dan pemandangan fungsi seksual. Masa purbertas biasanya dimulai pada usia 8-10 tahun dan berakhir kurang usia 15 tahun samapi 16 tahun. Pada masa ini pertumbuhan dan perkembangan berlangsung cepat.
        Pada masa ini. remaja mengalami banyak perubahan  fisik, emosi, dan sosial. beberapa ciri atau tanda yang menyertai. Cowok akan mengalami mimpi basah for the first time, suara jadi rendah, dada tambah lebar dan tumbuh rambut di bagian-bagian tertentu, serta kumis. pada cewek pinggul tambah lebar, tumbuh rambut di sekitar ketiak. mengalami menstruasi. usia purbertas pada remaja juga ditandai dengan  mulai tertarik sama lawan jenis. Perubahan ini terjadi pada saat remaja.
       Nah, meskipun mau nggak mau perubahan itu pasti terjadi di masa purbertas, seringkali ada beberapa remaja atau anak muda nggak nyaman sama perubahan-perubahan ini. nggak sedikit yang bertanya mengapa kenapa dirinya berubah sangat drastis. Keadaan secara fisik berubah disertai emosi yang berubah pula. Kamu akan bertanya-tanya kenapa kamu ada di dunia ini. apa yang harus kamu lakukan dan ketakutan-ketakutan tertentu yang muncul karena kamu nggak tahu apa yang harus kamu perbuat selanjutnya. itulah yang dinamakan krisis indentitas yang dialami pada saat purbertas.
      Krisis indentita ini muncul karena ada tuntutan dari lingkunganmu untuk bersikap kaya orang dewasa tapi kamu merasa nggak bisa. kalo krisis ini nggak terlewati dengan baik. maka kamu akan terus menyadari mencari siapakah dirimu yang sebenarnya hingga dewasa kelak, Krisis ini seharusnya berakhir pas berusia 20 tahun awal. Pada masa ini kamu seharusnya sudah menemukan kemampuan dan bisa mengembangkan dengan baik pula.
     
Bersambung....!!!
     

Minggu, 07 Oktober 2012

JAdilah Pelita

         Pada suatu malam, seorang buta berpamitan pulang dari rumah sahabatnya. Sang sahabat membekalinya dengan sebuah lentera pelita. Orang buta itu terbahak berkata: “Buat apa saya bawa pelita? Kan sama saja buat saya! Saya bisa pulang kok.”
Dengan lembut sahabatnya menjawab, “Ini agar orang lain bisa melihat kamu, biar mereka tidak menabrakmu.”

Akhirnya orang buta itu setuju untuk membawa pelita tersebut. Tak berapa lama, dalam perjalanan, seorang pejalan menabrak si buta.
Dalam kagetnya, ia mengomel, “Hei, kamu kan punya mata! Beri jalan buat orang buta dong!”
Tanpa berbalas sapa, mereka pun saling berlalu.

Lebih lanjut, seorang pejalan lainnya menabrak si buta.
Kali ini si buta bertambah marah, “Apa kamu buta? Tidak bisa lihat ya? Aku bawa pelita ini supaya kamu bisa lihat!”
Pejalan itu menukas, “Kamu yang buta! Apa kamu tidak lihat, pelitamu sudah padam!”
Si buta tertegun..

Menyadari situasi itu, penabraknya meminta maaf, “Oh, maaf, sayalah yang ‘buta’, saya tidak melihat bahwa Anda adalah orang buta.”
Si buta tersipu menjawab, “Tidak apa-apa, maafkan saya juga atas kata-kata kasar saya.”

Pemimpin dan Pengambilan Keputusan


Pemimpin dan Pengambilan Keputusan

Pengertian dan Tugas Pemimpin
Menurut  pendapat para ahli
  • Drs. H. Malayu S.P Hasibuan
Pemimpin adalah seorang dengan wewenang kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan sebagian dari pekerjaan dalam mencapai tujuan. 
  •  Robert Tanembaum
Pemimpin adalah mereka yang menggunakan wwenang formal untuk mengorganisasi, mengarahkan dan mengontrol para bawahan yang bertanggung jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoodinasi demi mencapai tujuan perusahaan.
  • Prof. Maccoby 
 Pemimpin adalah seseorang yang mampu menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik dalam para bawahannya.
  •  Lao Tzu 
Pemimpin adalah seorang yang membantu mengembangkan orang lain sehingga akhirnya mereka menjadi mandiri.
  • David and Filley
    Pemimpin adalah seseorang yang menduduki suatu posisi manajemen atau seseorang yang melakukan suatu pekerjaan  pemimpin
  • PancasilaPemimpin adalah seseorang yang bisa bersikap sebagai pengasuh yang mendorong, menuntu dan membimbing asuhannya sesuai dengan asas:

Kamis, 13 September 2012

Berani Jujur

               Pada Tahun 2009 lalu, di Bandung, semua murid salah satu kelas batal belajar gara-gara ulah salah satu murid yang ngga sopan memberi salam gurunya yang akan mengajar di kelas tersebut. mereka harus berdiri di depan ruang guru sampai ada yang ngaku sebagai pelakunya. Berbagai cara dilakukan agar ada yang mengaku tapi hasilnya nothing. ngga ada satu pun dari mereka yang mau buka mulut. bahkan semua guru pun ikut turun tangan cuma buat ngungkap pelakunya, tapi lagi-lagi nihil. setelah lama kemudian akhirnya salah satu dari mereka mengaku sebagai pelakunya.

         Cerita diatas mengingatkan kita buat berani berkata jujur, karena kejujuran itu penting. namun, faktanya dalam kehidupan kita sehari-hari masih banyak orang yang ngga mau berkata jujur. takut dihukum atau mendapat sanksi adalah salah satu alasan orang ngga berani berkata jujur, alias bohong. Pertanyaanya, kira-kira apasih yang jadi alasan orang ngga berani berkata jujur?? Yaps, karena dampak dari dosa turunan yang kita warisi dari Adam dan Hawa, simanusia pertama yang telah di bohongi oleh iblis berwujud ular. Bohong adalah bukti bahwa dosa yang masih melekat dalam diri manusia. Tau ngga sahabat, kalo kita itu punya dosa keturunan, yaitu dosa dari manusia pertama dan berbohong adalah salah satunya. Dosa tersebut bisa kita hentikan hanya dengan melekat kepada Yesus saja.